Rabu, 28 Agustus 2019

TEORI EVOLUSI DAN REKAYASA PRODUKSI MENURUT ILMU PENGETAHUAN BARAT dan AL – QUR’AN ( IAD )



TEORI EVOLUSI DAN REKAYASA PRODUKSI MENURUT ILMU PENGETAHUAN BARAT dan AL – QUR’AN

Diajukan untuk memenuhi tugas perkuliahan mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar semester II tahun ajaran 2017/2018
Dosen Pembimbing : Handri Wijaya, M.Pd.


STAI DR KHEZ MUTTAQIEN.png
 








Disusun oleh kelompok 1 :
1. Asep Sukirman                    : 0101.1701.087
2. Cucu Kholifah Siti Saadah : 0101.1701.088
3. Edah Sa’adah                      : 0101.1701.090
4. Ginanjar Yazid                    : 0101.1701.093
5. Listiani                                : 0101.1701.101
6. Riki Sutarno                        : 0101.1701.107

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
STAI DR KHEZ MUTTAQIEN
PURWAKARTA
2018



KATA PENGANTAR


Assalamu alaikum Wr. Wb.
          Puji Syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah yang maha kuasa karena  atas berkat Rahmat dan Hidayah-Nyalah  yang senantiasa dilimpahkan kepada kita, sehingga dalam penyusunan makalah ini kami diberikan  kemudahan untuk mengumpulkan Reprensi dalam menyusun makalah mengenai, “TEORI EVOLUSI DAN REKAYASA PRODUKSI MENURUT ILMU PENGETAHUAN BARAT dan AL – QUR’AN
            Adapun maksud dan tujuan membuat makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar, Semester II, tahun akademik 2017-2018.
         Kami juga  sadari bahwa didalam isi makalah yang kami buat ini sesungguhnya masih banyak terdapat kekurangan – kekurangan yang seharusnya itu menjadi suatu hal yang sangat Subtansi dalam makalah ini, oleh karena itu kami sebagai penyusun makalah ini  sangat mengharapkan masukan – masukan agar sekiranya makalah ini dapat sempurna sesuai apa yang kita harapkan dan juga dapat bermamfaat untuk kita semua.
          Kami selaku penyusun mengucapkan banyak terima kasih ketika makalah ini begitu banyak memberikan dampak positif bagi rekan – rekan mahasiswa lainnya, Semoga Allah SWT senan tiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Aamiin.

Wassalamu A’laikum Wr.Wb


Purwakarta, 9 April 2018

i

DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR................................................................................................ i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
A.    Latar belakang.................................................................................................. 1
B.     Rumusan masalah............................................................................................. 2
C.     Tujuan penulisan............................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Teori evolusi..................................................................................................... 3
B.     Teori evolusi menurut ilmu pengetahuan barat................................................. 3
C.     Teori evolusi menurut ilmu pengetahuan Al-quran.......................................... 5
D.    Rekayasa reproduksi ....................................................................................... 6
E.      Rekayasa reproduksi menurut ilmu pengetahuan barat................................... 6
F.      Rekayasa reproduksi menurut ilmu Al-quran................................................... 8
BAB III PENUTUP................................................................................................. 11
A.    Kesimpuln...................................................................................................... 11
B.     Kritik dan saran.............................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 12

 







ii


BAB I

PENDAHULUAN


A. LATAR BELAKANG

Para ilmuan selalu meneliti dan mengkaji segala sesuatu yang ada di bumi ini khususnya. Terlebih di zaman dahulu para ilmuan mencari asal usul bumi bahkan makhluk di bumi sehingga banyak perbedaan pendapat yang di kemukakan baik dari segi Al-Qur’an maupun dari ilmu pengetahuan barat. Salah satunya adalah Darwin mengemukakan mekanisme, bahwa satu spesies dapat berubah menjadi spesies lain.
Di samping terdapat perbedaan pendapat dari para ilmuan, dengan merujuk dan menduduki posisi di atas sasarannya adalah melahirkan rekayasa reproduksi. Ada pun para ilmuan berbeda pendapat dari segi asal usul manusia itu. Dan manusia di ciptakan begitu sempurna dari yang lain, maka dengan mengetahui asal usulnya akan menjadi sesuatu yang spesial. Lalu masalah manusia untuk apa di ciptakan di atas hamparan bumi yang begitu luasnya. Maka dengan menemukan jawaban dari itu semua bisa menjadi kita sadar dan lebih menjalankan kebaikan hidup karena sejatinya manusia akan kembali kepada-Nya.
Dari tidak ada kesamaan penelitian yang di ungkapkan para ilmuan dengan Al-Qur’an tentunya kita berpegang pada Al-Qur’an, namun seharusnya antara penelitian para ilmuan jika di satu padukan dengan Al-Qur’an akan mendapat suatu kebenaran. Maka dari itu disusunlah makalah tentang Teori Evolusi dan Rekayasa Reproduksi Menurut Ilmu Pengetahuan Barat dan Al-Qur’an.






1

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apakah Teori Evolusi itu?
2.      Bagaimana Teori Evolusi Menurut Ilmu Pengetahuan Barat dan Al-Qur’an?
3.      Apakah Rekayasa Reproduksi itu?
4.      Bagaimana Rekayasa Reproduksi Menurut Ilmu Pengetahuan Barat dan Al-Qur’an?

C.     TUJUAN PENULISAN
1.      Untuk Mengetahui Tentang Teori Evolusi.
2.      Untuk Mengatahui Teori Evolusi Menurut Ilmu Pengetahuan Barat dan Al-Qur’an.
3.      Untuk Mengetahui Tentang Rekayasa Reproduksi.
4.      Untuk Mengatahui Rekayasa Reproduksi Menurut Ilmu Pengetahuan Barat dan Al-Qur’an.

















2
BAB II
PEMBAHASAN

1. TEORI EVOLUSI
Teori bisa didefinisikan sebagai sekelompok pernyataan yang memiliki kaitan secara logis (misalnya rumus-rumus, ide-ide atau ketentua-ketentuanya) yang menjelaskan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lalu dan juga memperkirakan kejadian yang akan terjadi dimasa yang akan datang.
Evolusi adalah  suatu proses perubahan  makhluk hidup secara bertahap dan membutuhkan waktu yang lama dari bentuk yang sederhana, menjadi bentuk yang lebih kompleks. Terdapat dua macam evolusi yaitu Evolusi Progresif  adalah  Evolusi yang menuju pada kemungkinan dapat bertahan hidup, dan Evolusi Regresif (retrogresif) adalah Evolusi yang menuju pada kemungkinan menjadi punah. Diperlukan waktu jutaan tahun agar perubahan tersebut nampak lebih jelas.
Teori evosi sendiri masih diperdebatkan oleh para ilmuwan sampai saat ini. Banyak tokoh yang berpendapat tentang hal ini, tetapi belum ada satu teori yang dapat menjawab semua fakta dan kejadian tentang sejarah perkembangan makhluk hidup.

1.1  TEORI EVOLUSI MENURUT ILMU PENGETAHUAN BARAT
Teori Evolusi menjawab pertanyaan mengapa harus terjadi evolusi? Teori evolusi ini telah memberikan arti bahwa dunia ini tidak statis tetapi akan selalu berubah. Demikian pula dengan spesies kita yang merupakan produk dari proses evolusi, akhirnya menjadi sesuatu yang diyakini. Teori evolusi itu sendiri adalah perpaduan antara ide (gagasan) dan fakta.



3
Berikut teori dari ilmuan mengenai teori evolusi :
A. Teori Lamarck ( 1744-1829 )
Menurut Lamarck evolusi itu terjadi karena adaptasi, sedangkan adaptasi terjadi karena diinginkan, yaitu perubahan struktur atau bentuk yang terjadi karena adanya keinginan yang timbul dari dalam untuk menghadapi perubahan lingkungan.
Lamarck mengungkapkan :
1.      Alam sekitar/lingkungan mempunyai pengaruh pada ciri-ciri atau sifat yang diwariskan
2.      Ciri-ciri/sifat tersebut akan diwariskan kepada keturunannya
3.      Organ yang sering digunakan akan berkembang, sedangkan apabila tidak digunakan akan mengalami kemunduran bahkan hilang

Contoh : Lamacrk berpendapat bahwa dahulu, jerapah memiliki leher yang pendek. Bagi keturunan jerapah yang dapat beradaptasi baik dengan lingkungan (dapat mengambil makanan di pohon yang tinggi),  leher jerapah akan berkembang menjadi lebih panjang. Jerapah yang telah beradaptasi menjadi leher panjang tersebut, akan mewariskan sifat-sifat kepada keturunannya. Namun sebaliknya, bagi keturunan jerapah yang tidak dapat beradaptasi baik dengan lingkungan, maka ia akan mengalami kemunduran.

B. Teori Darwin ( 1809-1882 )
Menurut Darwin bahwa organisme menjadi sesuai dengan lingkungannya dalam proses evolusi, dan proses ini dikendalikan oleh alam. Adapun teori pokok Darwin menyatakan bahwa : Spesies yang ada sekarang berasal dari spesies yang hidup di masa lampau Evolusi terjadi melalui seleksi alam.
Darwin menyatakan bahwa manusia berevolusi dari mahluk hidup yang mirip kera melalui bukunya The Descent of Man. Diantaranya yang dikemukakan Darwin adalah ciri-ciri fisik seperti jumlah jari kaki dan tangan kera yang memiliki jumlah yang sama dengan manusia, yakni lima. Kemudian pola bentuk tubuh, cara melahirkan, dan bulu-bulu rambut yang tumbuh pada kera dianggap menyerupai manusia. Darwin mulai mencari fosil fosil pendukung argumentasinya.
4
1.2  TEORI EVOLUSI MENURUT ILMU PENGETAHUAN AL-QUR’AN
Menurut Al Quran, Allah SWT menciptakan manusia dengan empat cara yaitu :
a.  Nabi Adam AS telah diciptakan dari tanah liat (Q.S. Al-Ma’idah 5:26)
b.  Siti Hawa telah diciptakan dari tulang rusuk Nabi Adam AS (Q.S An-Nisa 4:1)
c.  Nabi Isa AS diciptakan tanpa Ayah (Q.S Maryam 19:34)
d.  Manusia biasa diciptakan melalui proses biasa yang memerlukan pencantuman sperma dalam  rahim manusia (Q.S Al-Qiyamah 75:37-40)
Konsep kejadian manusia jelas perbedaannya dengan konsep kejadian makhluk selain manusia. Manusia memiliki kelebihan yang sempurna dan sekaligus menunjukkan bahwa manusia memang istimewa dan berbeda. Pencipatan manusia bukanlah proses yang terbentuk dari sesuatu yang bukan berasal dari manusia, seperti halnya teori Darwin.
Manusia, menurut pandangan Islam adalah mahluk yang mulia dan terhormat disisi Allah SWT. Manusia di ciptakan Allah dalam bentuk yang paling baik. “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .....”  (Q.S. AT-Tin 95:4).
Kecuali itu, Manusia memiliki insting (Naluri) dan melakukan penginderaan sebagai hewan, ia juga memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh hewan dan tumbuhan yaitu akal. Akal merupakan anugrah Tuhan yang tiada ternilai harganya, yang membedakan dari kehidupan mahluk Allah yang lain. 
“Dan sesungguhnya Kami memuliakan anak-anak Adam, Kami angkat mereka di daratan dan di lautan,Kami beri mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan mahluk yang Kami ciptakan” (Q.S. Al-Isra’ 17:70)

            Proses penciptaan manusia menurut Islam secara jelas di terangkan dalam Al-Qur’an . Al Qur’an secara gamblang menerangkan bagaimana penciptaan asal usul manusia. Manusia pertama menurut Alquran diciptakan dari tanah. Firman Allah dalam AlQuran surat As-Sajdah 32 ayat 7-8 :
“ Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik baiknya dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari pati air yang hina (air mani).” (Q.S. As-Sajdah (32): 7-8)
5

Selanjutnya dalam surah Al Furqan ayat 54, Allah SWT berfirman :
“Dan Dia menciptakan manusia dari air, lalu dia jadikan manusia itu keturunan (pertalian darah) dan hubungan pernikahan (Musaharah). Dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa.” (Q.S. surah Al Furqan (25): 54 )
Dalam hal ini sabda Rasulullah SAW menyebutkan :
“Kamu semua adalah dari anak-anak Adam dan Adam dari tanah.”
Dalam hadist lain Rasulullah juga bersabda :
“Manusia itu dari anak-anak Adam dan Allah menciptakan Adam dari tanah....” (HR Abu Daud).
            Berdasarkan hadist tersebut jelaslah, bahwa semua suku bangsa di dunia ini mempunyai nenek moyang yang sama, yaitu Nabi Adam. Dengan demikian teori yang di kemukakan darwin , menurut pandangan Islam perlu dikaji ulang, jika tidak maka teori tersebut dikatakan sebagai teori yang mengada-ada.

2. REKAYASA REPRODUKSI
Rekayasa reproduksi adalah suatu usaha manusia untuk mengembangbiakkan makhluk hidup termasuk manusia itu sendiri dengan cara memanipulasi tahapan-tahapan proses reproduksi yang berlangsung secara alami.
2.1  REKAYASA REPRODUKSI MENURUT ILMU PENGETAHUAN BARAT
A. Kloning
          Kloning dari bahasa inggris adalah cloning, yang artinya usaha manusia untuk menciptakan suatu organisme dengan cara menduplikasi yang dilakukan secara aseksual, dengan kata lain seperti halnya menggandakan organisme mahluk hidup melalui cara nonseksual.[7]

6
Menurut ilmu Barat yang dapat kita ambil contoh, yaitu teknik cloning yang sudah pernah dilakukan di Scotlandia, Dr. Ian Willmut, yang menjadikan sel telur domba yang telah direkayasa menjadi seekor domba tanpa ayah atau tanpa perkawinan. Domba tersebut dinamakan Domba Dolly.

B.  Kultur jaringan
           Kultur jaringan merupakan suatu metode pemeliharaan bagian tumbuhan yang sudah di isolasi dari tanaman induknya pada medium buatan dalam kondisi steril secara in vitro.[8]  In vitro merupakan teknik pemeliharaan jaringan atau bagian dari individu secara buatan yang dilakukan di luarindividu yang bersangkutan. Metode kultur jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyak tanaman, khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan secara generatif.
          Salah satu contoh yang pernah dilakukan ilmuwan Barat, F.C. Steward, yang menggunakan Eksplan wortel yang dikultur dalam media setelah beberapa waktu berubah menjadi kalus, kemudian kalus tersebut dipindahkan ke medium lain, lalu membentuk tanaman kecil yang lengkap, disebutkan dengan planlet. Tekhnik ini juga di populerkan oleh Muer, Hildebrandt, dan Riker.

C.  Bayi Tabung
          Rekayasa Bayi Tabung adalah tekhnik rekayasa bayi yang dilakukan dengan metode pembuahan yang berlangsung di dalam tabung. Tekhnik ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari tekhnik inseminasi buatan [3], hanya saja proses pembuahan pada bayi tabung terjadi di luar, sedangkan inseminasi terjadi di dalam tubuh. Keduanya sama-sama merupakan pengembangbiakan generatif. Kita sering mendengar istilah bayi tabung bagi pasangan yang kesulitan untuk mendapatkan keturunan. Hal ini merupakan jalan pintas bagi mereka untuk segera mendapatkan keturunan. Di sisi lain, tekhnik Bayi Tabung berpeluang kecil untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.


7
D.  Hibridasi
           Hibridasi merupakan tehnik pencarian bibit unggul dengan cara menyilangkan  2 varietas yang memiliki sifat unggul [4]. Cara ini sering digunakan karena menguntungkan dan ini alasan kenapa banyak orang memilih menggunakan tehnik ini. Hasil dari hibridasi merupakan perpaduan sifat unggul dari kedua induknya, tehnik ini dapat dilakukan pada hewan dan tumbuhan. Contoh hibrid tumbuhan yang telah dibudidayakan adalah jagung, kelapa, padi, tebu, dan anggrek.
2.2  REKAYASA REPRODUKSI MENURUT ILMU PENGETAHUAN AL-QUR’AN
Islam tidak melarang manusia untuk mengadakan penelitian atau penyelidikan, bahkan mendorong manusia untuk melakukannya dalam rangka mengenal lebih dekat dengan sang khalik, mengetahui kebesaran-nya. akan tetapi di dalam pandangan Al-Qur’an, pertimbangan moral dalam penelitian sangatlah penting. Jika proses rekayasa membawa proses kemaslahatan bagi umat manusia, maka tiada larangan untuk itu. misal, rekayasa reproduksi untuk memperbanyak keturunan dan mendapatkan hasil banyak dari suatu jenis tanaman atau binatang. sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an:
“ dan dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya sebagai rahmatdari pada nya . sesungguhnya pada yang demikian itubenar benar terdapat tanda tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir” (QS.Al jatsiyah 45:13)
Pada hukum kloning pada manusia. Menurut buku fatawa mu’ashiroh karangan Yusuf Qurdhowy bahwa tidak diperbolehkanya kloning terhadap manusia. Atas beberapa pertimbangan diantaranya :
Pertama : Dengan kloning akan meniadakan keanekaragaman. (varietas).
ALLAH SWT telah menciptakan alam ini dengan kaedah keanekaragaman. Hal tersebut tertuang dalam Al-Qur’an surat fathir ayat 26 dan 27. Sedangkan dengan kloning akan meniadakan keanekaragaman tersebut. Karena dengan kloning secara tidak langsung menciptakan duplikat dari satu orang. Dan dengan ini akan dapat merusak kehidupan manusia dan tatanan sosial dalam masyarakat, efeknya sebagian telah kita ketahui dan sebagian lainnya kita ketahui di kemudian hari.
8
Kedua : Kloning manusia akan menghilang nasab (garis keturunan).
Bagaimana dengan hubungan orang ang mengkloning dan hasil kloningan tersebut, apakah dihukumi sebagai duplikatnya atau bapaknya ataupun kembarannya, dan ini adalah permasalahan yang kompleks. Kita akan kesulitan dalam menentukan nasab hasil kloningan tersebut. Dan tidak menutup kemungkinan kloning dapat digunakan untuk kejahatan, Siapa yang bisa menjamin jikalau diperbolehkan kloning tidak akan ada satu negara yang mencetak ribuan orang yang digunakan sebagai prajurit militer yang berfungsi menumpas negara lain.
Ketiga : Dengan kloning akan mengilangkan Sunatullah (nikah).
ALLAH SWT telah menciptakan manusia, tamanan, binatang dengan berpaang-pasangan. Surat Addariyat 46.. Anak-anak produk kloning tersebut dihasilkan melalui cara yang tidak alami. Padahal justru cara alami itulah yang telah ditetapkan ALLAH SWT untuk manusia dan dijadikan-Nya sebagai sunnatullah untuk menghasilkan anak-anak dan keturunannya. ALLAH SWT berfirman: ” dan Bawasannya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan, dari air mani apabila dipancarkan.” (QS. An Najm : 45-46).
Keempat : Memproduksi anak melalui proses kloning akan mencegah pelaksanaan banyak hukum-hukum syara’.
Seperti hukum tentang perkawinan, nasab, nafkah, hak, dan kewajiban antar bapak dan anak, waris, perawatan anak, hubungan kemahraman, hubungan ’ashabah dan lain-lain. Disamping itu koning akan mencampur adukkan dam menghilangkan nasab serta menyalahi fitra yang telah diciptakan ALLAH SWT untuk manusia dalam masalah kelahiran anak. Kloning manusia sesungguhnya merupakan perbuatan keji yang akan dapat menjungkir balikkan struktur kehidupan masyarakat.

            Berdasarkan dalil-dalil itulah proses kloning manusia diharamkan menurut hukum Islam dan tidak boleh dilahsanakan. ALLAH SWT berfirman mengenai perkataan iblis terkutuk, yang mengatakan : ”...dan akan aku (iblis) suruh mereka (mengubah ciptaan ALLAH), lalu benar-benar mereka mengubahnya.” (QS.An Nisaa’ : 119).

9
Tekhnik rekayasa reproduksi juga tidak terlepas dari bantahan Al-Qur’an. Seperti teknik kloning yang dianggap menyimpang dari ajaran Al-Qur’an, karena prosesnya tidak secara alamiah. dalam Surat Al-hajj ayat 5 allah berfirman :
   Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), Maka (ketahuilah) Sesungguhnya kami Telah menjadikan kamu dari tanah, Kemudian dari setetes mani, Kemudian dari segumpal darah, Kemudian dari segumpal daging yang Sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar kami jelaskan kepada kamu dan kami tetapkan dalam rahim, apa yang kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, Kemudian kami keluarkan kamu sebagai bayi, Kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya Telah diketahuinya.
 Dan kamu lihat bumi Ini kering, Kemudian apabila Telah kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.” (Q.S Al hajj 22:5)
Dalam Islam kloning dapat menimbulkan akibat yang fatal apabila hal ini masih dilakukan. Pelarangan mutlak terhadap penelitian kloning pada manusia baik secara agamis dari segi ilmu pengetahuan adalah kurang etis. Tidak hanya kloning, semua tekhnik rekayasa reproduksi yang pernah diterapkan di dunia barat memang banyak menyimpang dari ajaran Al-Qur’an. tidak hanya itu, kesemuanya dianggap membahayakan kesehatan. tentunya hal ini sangat dihindari dalam Islam. Islam mengajarkan kepada pengikutnya untuk tidak mengorbankan diri sendiri demi mengejar hasrat pribadi, tetapi Islam mengajarkan untuk hidup nyaman sesuai syariat tanpa mengorbankan kesehatan.





10
BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Tidak di elakan lagi bahwa ilmu pengetahuan sudah menjalar ke berbagai aspek, termasuk ke dalam masalah rekayasa produksi. Adapun teori evolusi dari berbagai ilmuan masih banyak perbedaan pendapat, dari titik inilah praktek rekayasa produksi dikembangkan oleh ilmuan dari barat. Namun kita kembali kepada hukum alam, bagaimana Allah telah menjadikan manusia sebagai pemelihara bumi, dan telah Allah tundukkan pada manusia apa yang di langit dan di bumi. Namun harus ada pertimbangan-pertimbangan untuk mengelola bumi dan menciptakan sesuatu yang baru, apalagi jika harus bertentangan dengan Al-Qur’an maka harus di tinggalkan.
Sejak dahulu, pemikiran-pemikiran para ilmuwan di dunia barat telah banyak menimbulkan kontroversi, khususnya di dunia Islam. Pemikiran-pemikiran tersebut dianggap menyimpang dari ajaran Islam. Selain itu, metode yang diterapkan oleh para ilmuwan barat, dalam kasusnya, terbukti banyak membahayakan kesehatan. Sementara itu, Islam sendiri menghindari adanya praktik-praktik yang membahayakan kesehatan manusia. Islam mengajarakan kepada manusia untuk menggunakan cara-cara yang halal demi mendapatkan hasil yang maksimal. syariah Islam harus dilakukan dengan baik, bukan malah menyalahinya dengan menggunakan berbagai macam cara yang diharamkan. Seperti yang dilakukan oleh para ilmuwan barat tersebut.
B.     KRITIK DAN SARAN






11

DAFTAR PUSTAKA

OLEH RYUU SASORI, SUNDAY, OCTOBER 2, 2016
http://astra2011.blogspot.co.id/2017/05/makalah-teori-evolusi-dan-rekayasa.html
















12

TEKNOLOGI BARAT DAN MASALAH LINGKUNGAN HIDUP ( IAD )




TEKNOLOGI BARAT DAN MASALAH LINGKUNGAN HIDUP
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar
Dosen Pengampu : Handri Wijaya M. Pd,











Kelompok 2 (PAI 2D)
Disusun Oleh :
1.                                     Aam Siti Aminah         : 0101.1701.084
2.                                     Aep Jallaludin  : 0101.1701.085
3.                                     Hasanudin                    : 0101.1701.094
4.                                     M. Ilham Ruchiyat       : 0101.1701.102
5.                                     Raden Ayu kusuma W : 0101.1701.104
6.                                     Wina Nurwahyuni         : 0101.1701.116

Prodi : Pendidikan Agama Islam (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
DR. KHEZ. MUTTAQIEN
PURWAKARTA
2018


KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Teknologi Barat dan Masalah Lingkungan” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterimakasih kepada bapa Handri Wijaya M.Pd, selaku dosen mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar  STAI DR. KHEZ MUTTAQIEN yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan tentang materi ini. Kami juga menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami berharap ada kritik saran demi perbaikan makalah yang telah kami buat dimasa yang akan datang.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membaca. Sekiranya laporan ini yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan terdapat penulisan yang salah, kami mohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan  makalah dimasa yang akan datang.

Purwakarta, 18 April  2018
Penyusun,



BAB I

PENDAHULUAN

Teknologi barat kini sudah merambak di indonesia. Dan teknologi itu juga telah maju dan memberi banyak manfaat kepada masyarakat. Teknologi barat mempunyai banyak nilai positif bagi kita kaum cendikiawan. Namun juga terdapat dampak negatif dari teknologi itu, dikarenakan kita salah menggunakan manfaatnya. Dan permasalahan yang dihadapi saat ini tidak hanya permasalahan perkembangan teknologi yang tidak ada batasnya, namum juga teknologi berimbas pada permasalahan lingkungan. saat ini kemajuan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah berjalan dengan sangat pesat. Berbagai kemudahan memperoleh informasi dari berbagai penjuru dunia dalam hitungan detik, yang pada “zaman batu” dianggap sebagai sesuatu yang tidak mungkin yang kini telah menjadi kenyataan.

1.        Bagaimana kita mengetahui perkembangan teknologi barat yang ada saat ini?
2.        Apa saja dampak yang ditimbulkan dari teknologi barat?
3.        Bagaimana kita menanggulangi kerusakan pada lingkungan hidup saat ini?

1.        untuk mengetahui perkembangan teknologi barat.
2.         untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari adanya teknologi barat.
3.        untuk mengetahui cara-cara penanggulangan kerusakan yang ditimbulkan dari teknologi barat.


DAFTAR ISI





BAB II

PEMBAHASAN

A.       Pengertian dan sejarah Teknologi


Teknologi berasal dari kata Yunani,    techno yang artinya keterampilan atau seni. Dan kata inilah diturunkan kata teknik dan teknologi. Tekni artinya cara atau metode untuk memperoleh keterampilan dalam bidang tertentu, sedangkan teknologi mempunyai banyak arti, antara lain (penerapan ilmu untuk petunjuk praktis). Cabang ilmu tentang penerapan tersebut dalam praktek dan industri.

Adapun secara lengkap teknlogi adalah pemanfaatan ilmu untuk pemecahan suatu masalah dengan cara mengerahkan semua alat yang sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan dan skala nilai yang ada. Beberapa ciri teknologi adalah : teknologi tidak bergerak dalam suatu bidang saja. Teknologi merupakan landasan dasar bagi perkembangan industri modern, dan juga sebagai mata tombak kekuatan ekonomi. (Lely Risnawaty, Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Budaya Dasar, Ilmu Sosial Dasar (Medan: Citapustaka Media Perintis, 2010), hlm. 74.)
Perkembangan teknologi berlangsung secara evolutif. Sejak zaman Romawi Kuno pemikiran dan hasil kebudayaan telah nampak berorientasi ke bidang teknologi. Istilah teknologi sendiri untuk pertama kali dipakai oleh Philips pada tahun 1706 dalam sebuah buku berjudul Teknologi: Diskripsi Tentang Seni-Seni, Khususnya Mesin (Technology: A Description Of The Arts, Especially The Mechanical).
Sesungguhnya tak ada seorang pun manusia yang dapat melepaskan diri dari pengaruh teknologi. Setiap saat kita semua bermesraan dengan teknologi. Pakaian yang kita kenakan adalah hasil iptek yang mencengangkan: makanan dan air yang kita konsumsi semua melalui proses iptek yang luar biasa runtut; kendaraan yang kita naiki, tanpa kecuali adalah sosok iptek; tak ketinggalan kertas, buku dan pulpen yang kita pakai adalah juga buah iptek. lptek ada di mana-mana. Ada di tiap kurun waktu dan hadir di semua lokasi dan ruang.
Teknologi telah dimiliki manusia sejak 1,7 juta tahun yang lalu untuk membantu mereka dalam berburu dan mengumpulkan makanan. Teknologi telah dikembangkan oleh manusia CroMagnon puluhan ribu tahun Ialu ketika mereka mulai memanfaatkan api dan berbagai peralatan tersebut dari batu. Teknologi juga telah dikembangkan oleh manusia di lembah Tigris, Euphrat dan Nil dalam bentuk pemanfaatan logam sekitar 6.000 tahun yang Ialu. Dengan kata lain, iptek telah ada sejak dulu dan bisa ditemui di desa maupun di kota. Ada di negara kontinental dan ada pula di negara kepulauan.

B.       Iptek Islam dan Barat

Islam tidak pernah mengasingkan sains. Sains menurut Encarta Encyclopedia ialah, “Systematized knowledge in any field, but applied usually to the organization of objectively verifiable sense experience.” Maksudnya, “Sains dalam skop yang luas bermaksud ilmu-ilmu yang diperoleh secara sistematik berdasarkan pengalaman deria yang dapat dibuktikan secara objektif.” Di antara tokoh Islam dalam sains kedokteran adalah Al-Razi dan Ibnu Sina, yang teori-teorinya banyak digunakan para ilmuan barat abad 19 hingga sekarang. Sebagai umat muslim kita wajib hukumnya untuk mencari ilmu pengetahuan baik itu agama maupun umum.
Islam memberi kebebasan kepada para saintis untuk mengkaji, sabda Nabi, “Kamu lebih tahu tentang urusan duniamu”,  namun ia menyadari keterbatasan intelek yang dimiliki manusia. Justeru, sains Islam menjadikan wahyu sebagai sumber rujukan yang tertinggi. Dalam hal ini Allah berfirman dalam surah al-Jathiyah ayat 20, “Al-Quran ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini.” Sains dalam Islam ialah sains yang berkonsepkan tauhid. Sains dalam Islam tunduk kepada prinsip-prinsip yang ditetapkan Allah melalui rasulnya. Sains dalam Islam tunduk kepada al-Quran.
Dalam Islam, sains mempunyai tujuan. Tujuan jangka pendek ialah mengenali hakikat kejadian alam serta manusia dan memanfaatkan ilmu itu untuk kebaikan semua. Sebagai contoh, melalui sains kita mengetahui bahwa seks kromosom lelaki menentukan kelamin seseorang bayi, kejadian bayi bermula dengan bertemunya sperma lelaki dan ovum wanita. Namun akhirnya yang menjadi keutamaan ialah tujuan jangka panjang yaitu mengagungkan dan membesarkan Allah. Hal ini tergambar dalam surah al-Mukminun ayat 14 yang bermaksud, “Kemudian Kami menjadikan benih nuthfah itu alaqah. Kemudian daripada alaqah Kami jadikan mudghah. Kemudian daripada mudghah Kami jadikan tulang dan Kami tutup tulang itu dengan daging. Kemudian Kami jadikannya makhluk berbentuk lain. Maha suci Allah, sebaik-baik Pencipta.” Perhatikanlah ayat ini dengan baik. Setelah Allah menceritakan fase-fase kejadian bayi (yang dapat disahkan oleh sains), Allah mengakhiri ayat itu dengan ungkapan, “Maha suci Allah, sebaik-baik Pencipta.”
Di barat konsep yang merujukkan sains kepada Tuhan, wahyu dan kuasa ghaib dikenali sebagai creationism. Kadang kala ia dikenali juga sebagai intelligent design. Konsep-konsep ini ditolak oleh ramai saintis di barat. Sebagai contoh, para saintis daripada Akademi Sains Kebangsaan di Amerika (The U.S. National Academy of Sciences) menegaskan bahawa “kenyataan yang menetapkan bahwa asal usul kehidupan ini ada perkaitan dengan kuasa ghaib (supernatural intervention) tidak boleh dikatakan sebagai sains.” Hal ini dinyatakan dalam Science and Creationism: A View from the National Academy of Sciences, Second Edition, terbitan National Academy of Sciences tahun 1999. Dalam kasus Kitzmiller lawan Dover Area School District pada tahun 2005, sebuah mahkamah persekutuan di Amerika memutuskan mana-mana sekolah yang mengajar sains dan mengaitkan kejadian kehidupan dengan kuasa ghaib dan mengetepikan teori evolusi, ia dianggap telah melanggar perlembagaan Amerika.

C.       Masalah Lingkungan Hidup Akibat Teknologi

1.      Pencapaian Kemakmuran dan Perluasan Kemudahan
Dampak positif dari Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat mendatangkan kemakmuran materi. Dengan dukungan teori atom, teori zat padat, teori material, dan ikatan kimia maka metalurgi dapat berkembang dengan pesat. Orang dapat membentuk suatu campuran zat dengan sifat-sifat yang diinginkan. Misalnya orang dapat membuat kualitas baja sesuai dengan keperluannya. Contohnya baja untuk rel kereta api, untuk tiang suatu pabrik yang dibuat dari campuran karbon, fosfat, sulfur, dan silicon, sedangkan stainless steels merupakan suatu baja yang tahan terhadap perkaratan dan tidak mudah kusam yang banyak digunakan untuk alat-alat rumah tangga yang merupakan alat berkualitas tinggi. Dari contoh tersebut dapatlah dipahami bahwa kegiatan tersebut akan dapat mendatangkan kemakmuran bila dikelola dengan baik.
Dampak negatif yang menyulitkan pengendalian diri yaitu dapat menimbulkan Negara kaya dan Negara miskin. Misalnya seseorang yang mampu mendirikan suatu pabrik dengan peralatan teknologi modern akan dapat bersaing dengan seseorang yang menghasilkan barang yang sama di mana menggunakan peralatan yang sederhana. Juga penerapan teknik nuklir yang dikembangkan untuk membuat senjata kimia, hal itu menimbulkan kegelisahan umat manusia, karena dapat mengancam perdamaian dunia bila masing-masing Negara tersebut tidak dapat mengendalikan diri.
2.      Dampak terhadap pendayagunaan Sumber Daya Alam
Dampak negatif dari minyak bumi adalah hasil pembakaran minyak bumi itu berupa gas-gas oksida, antara lain karbondioksida yang berguna untuk fptpsintesis (pembentukan zat gula atau pasti ada tanaman berhijau daun dengan bantuan matahari) dengan karbon monoksida yang bersifat sangat beracun. Gas CO ini dapat meracuni sel-sel darah  merah sehingga sel-sel itu tidak mampu berfungsi lagi sebagai penyangkut oksigen dalam jaringan tubuh.
3.      Dampak terhadap transportasi dan komunikasi
Dampak positif dari perkembangan ilmu pengetahuan alam dan teknologi, orang dapat membuat sarana dan prasarana transportasi maupun komunikasi untuk transportasi di darat, miasalnya sepeda motor, mobil, dan lain-lain. Untuk transportasi melalui laut telah dapat dibuat kapal laut dengan bobot yang bermacam-macam sesuai dengan kebutuhan yang dapat dimasuki kapal dengan ukuran tertentu.
Dampak negatif yang diakibatkan oleh sarana transportasi dan komunikasi adalah pencemaran suara (kebisingan) dan pencemaran udara. Asap dikeluarkan oleh kendaraan bermotor akan bercampur dengan debu-debu yang bertebaran di udara, hal ini akan merangsang terbentuknya oksida nitrogen di udara, sehingga terbentuklah awan atau kabut kecoklatan.
4.      Dampak terhadap peningkatan kesehatan
Dampak positifnya adalah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat meningkatkan ilmu dan fasilitas di bidang kedokteran. Peningkatan suatu ilmu ditentukan oleh sarana dan prasarana yang diperlukan. Untuk perkembangan ilmu kedokteran, sarana dan prasarana tersebut ialah ilmu dasar (kimia, biologi, penelitiannya).
Dampak negatifnya adalah penyebab yang berhubungan dengan kemajuan ilmu pengetahuan alam dan teknologi diduga dari penghidupan modern, misalnya adanya pencemaran udara. Pencemaran udara biasanya terjadi di kota-kota besar yang lalulintas kendaraan bermotor cukup padat dan banyak industri. Semua itu mengeluarkan gas sebagai polutan yang dapat digunakan zat-zat kimia yang dapat menyebabkan penyakit kanker (disebut karbinogen).
5.      Dampak terhadap sumber daya manusia
Dampak posifnya adalah perkembangan dan teknologi dapat membuka banyak lapangan pekerjaan baru, di mana sumber daya manusia dapat berperan, baik tenaga maupun pikiran. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga menaikkan kualitas sumber daya manusia (keterampilan dan kecerdasan manusia).
Dampak negatifnya adalah pemanfaat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak kurang tepat bagi kondisi masyarakatnya tidak menambahkan lapangan pekerjaan, tapi justru sebaliknya, dapat mempersempit lapangan pekerjaan. Hal ini karena efektivitas dan efisien sistem dalam teknologi baru. Misalnya banyak pekerjaan yang mula-mula menjadi tugas manusia dapat diganti oleh mesin. Di Negara-negara berkembang, masuknya teknologi baru menimbulkan masalah di bidang ketenagaan kerna secara berlebihan sumber daya manusia cukup besar bahkan dapat berlebihan, tetapi secara kualitatif dirasakan sangat kurang. Terutama untuk mengangani teknologi tinggi. (Mawardi, Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Budaya Dasar, Ilmu Sosial Dasar (Bandung: Pustaka Setia, 2009), hlm.67)

D.      Pengaruh Iptek dalam Kehidupan dan Penanggulangannya

Perubahan satu paradigma iptek dapat menyebabkan "revolusi" dalam semua bidang kehidupan: literatur, ekonomi, seni, politik, arsitektur, sosial, dan religi. Iptek telah menyebabkan kita tidak tergantung pada alam. Iptek telah membebaskan kita dari takhayul dan memerdekakan kita dari berbagai hukum alam. Fenomena gerhana bulan bagi yang mengetahui iptek tidak lagi menyeramkan. Bagi yang menguasai iptek, hukum alam itu dapat dikontrolnya. Air yang hukumnya selalu mencari tempat yang lebih rendah dapat dibuat mampu memanjat ke gedung bertingkat seratus. Benda berat seperti besi yang hukumnya harus jatuh ke bumi dapat dibuat mampu terbang dan membawa ratusan manusia. Barang yang memiliki berat jenis lebih besar dari air yang kodratnya akan tenggelam, kini dapat diapungkan. Dengan teknologi, hujan dapat dibuat, gempa dapat diprediksi, cuaca dapat diprakirakan. Teknologi telah memerdekakan manusia dari alam, dan ia punya potensi untuk memerdekakan manusia dari sesamanya.
Perubahan mendasar dalam iptek akan membawa perubahan mendasar dalam semua bidang kehidupan. Selama 2000 tahun kosmologi Aristotelian telah mewarnai sistem politik, sosial, ekonomi dan bidang kehidupan lainnya. Sistem Aristotelian yang menggambarkan jagad ini bak sebuah bola kristal yang luar biasa besamya, dengan bumi di tengah-tengah dan planet-planet mengitarinya, di mana manusia dan makhluk lainnya telah dilahirkan dalam hirarki yang tak dapat ditolak, membawa implikasi munculnya sistem sosial yang sangat kurang demokratis menurut ukuran kini; ada kasta misalnya, dan itu diterima dengan ikhlas. Tapi, munculnya Galileo telah meruntuhkan "kebenaran" yang dipercayai selama dua millenium itu. Bersamaan itu ia juga meruntuhkan sistem sosial yang selama ini dianut oleh masyarakat, terutama yang hidup di Amerika dan Eropa. Sejak era Galileo, pandangan hidup (world view) kita berubah. Jagad tidak lagi dipandang statis tapi dinamis, bumi bukanlah pusat jagad tetapi sebagian kecil daripadanya. Pandangan ini tak ayal lagi merombak sistem berpikir manusia, memperluas wawasan dan meningkatkan rasa percaya diri mereka. Sistem sosial-politik berubah menjadi lebih terbuka. Banyak nilai-nilai lama yang runtuh dan tergantikan.
Namun kemajuan sains barat tidak diiringi dengan moral dan etika yang bersahabat dengan kehidupan sekitar. Sehingga terjadinya kebobrokan moral dari para ilmuan yang mengembangkan sains dan teknologinya. Sedang bahaya dari sains dan teknologi barat adalah banyaknya eksplorasi yang melampaui batas sehingga membawa dampak buruk bagi keterlangsungan kehidupan. Kesemuanya itu membawa kemanusiaan kepada kondisi yang memprihatinkan. Bahkan para ilmuan barat telah menjadikan sains dan teknologi melebihi dari agama, moral, dan etika hukum yang beraku. Pada prakteknya sains modern zaman sekarang ini telah banyak menyimpang dari ajaran dan nilai-nilai agama. Karena jika seseorang mempelajari suatu ilmu pengetahuan tanpa didasari dengan nilai dan etika ajaran agama, maka bisa jadi dalam prakteknya terjadi penyimpangan-penyimpangan yang mengkhawatirkan.
Walau bagaimanapun, perlombaan dalam menciptakan sains-teknologi modern yang canggih telah mewarnai kehidupan dunia masa kini. Para saintis dan teknologi berlumba menghasilkan penemuan-penemuan yang memudahkan kehidupan manusia. Namun di antara itu telah muncul pula teknologi yang mengerikan manusia, terutama teknologi persenjataan.
Keadaan dunia pada abad 21 ini telah melahirkan kebimbangan, kecemasan dan ketakutan setiap orang yang memiliki hati nurani dan mencintai keadilan. Tanda-tanda kehancuran dunia semakin nyata baik di laut, darat dan udara, misalnya dengan terkikisnya lapisan ozon, meningkatnya suhu bumi, semakin tingginya air laut, semakin tercemarnya udara dan air, semakin turunnya kualitas lingkungan, semakin liarnya perilaku manusia, semakin seringnya terjadi bencana alam dan peristiwa-peristiwa menakutkan lainnya. Jika keadaan seperti ini dibiarkan terus berlaku, maka tidak diragukan lagi bahwa dunia sedang menuju jurang kehancuran global yang akan memusnahkan semua kehidupan di alam raya ini.
Ada beberapa cara untuk menanggulangi pengaruh iptek terhadap lingkungan hidup diantaranya yaitu:
a.       Usaha Pelestarian Tanah dan Hutan
 Usaha yang dilakukan dalam pelestarian tanah, antara lain melalui tata guna lahan, penggunaan pupuk, dan pembuatan terasering. Usaha pelestarian hutan, antara lain melalui peraturan Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI), reboisasi, dan penghijauan.
b.      Usaha Pelestarian Sumber Daya Air
Pelestarian sumber daya air dilakukan dengan cara pencegahan pengamatan pintu-pintu air, pengurangan perusakan air, penyediaan peresapan air, dan usaha penghematan air. Upaya untuk mengurangi pencemaran sungai dilakukan melalui Program Kali Bersih (Prokasih), seperti terhadap Sungai Ciliwung, Bengawan Solo, Citarum, dan sebagainya.
c.       Usaha Pelestarian Sumber Daya Udara
Pencegahan pencemaran udara dilakukan terhadap pabrik-pabrik dengan melakukan penyaringan terhadap pembuangan gas. Juga digalakkan penanaman di jalur hijau jalan raya dan hutan kota sebagai paru-paru kota, wilayah yang padat kendaraan bermotor, diadakan uji emisi buangan gas berkala terhadap setiap kendaraan bermotor.
d.      Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati
Selain mengupayakan pelestarian hutan, usaha pelestarian keanekaragaman hayati berarti juga melestarikan beberapa varietas asli tanaman.
Untuk masa mendatang manusia berusaha mencari sumber daya energi nonkonvensional, seperti energi matahari yang diubah menjadi energi listrik dengan jalan menangkap cahaya matahari  itu dengan beribu-ribu fotosel. Energi Panas Bumi pun mulai dimanfaatkan untuk menggerakkan generator listrik denngan mengubahnya menjadi uap air, begitu juga dengan energi angin dan energi pasang surut laut. Gas metan yang dibakar untuk kompor di dapur atau untuk keperluan lain adalah salah satu pemanfaatan Energi Biogas dengan memanfaatkan sampah dari jagad hidup dengan cara pembusukan dengan pertolongan bakteri pengurai. Bakteri itu didapatkan dari kotoran kerbau atau sapi. Bahkan sampah organic sebagai energi biomassa yang digunakan sebagai bahan bakar, panasnya yang timbul dipakai untuk memanaskan air/ketel uap. Uap yang timbul dipakai untuk menggerakkan generator listrik.


BAB III

PENUTUP

A.       Kesimpulan

1.      Teknlogi adalah pemanfaatan ilmu untuk pemecahan suatu masalah dengan cara mengerahkan semua alat yang sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan dan skala nilai yang ada.
2.      Istilah teknologi sendiri untuk pertama kali dipakai oleh Philips pada tahun 1706 dalam sebuah buku berjudul Teknologi: Diskripsi Tentang Seni-Seni, Khususnya Mesin (Technology: A Description Of The Arts, Especially The Mechanical).
3.      Masalah Hidup Akibat Teknologi: Pencapaian Kemakmuran dan Perluasan Kemudahan. Dampak terhadap penyalahgunaan Sumber Daya Alam. Dampak terhadap transportasi dan komunikasi. Dampak terhadap peningkatan kesehatan. Dampak terhadap sumber daya manusia.
4.      Tegnologi memberiksn jasanya yang sangat besar bagi manusia karena membawa kesejahteraan dan hikmah. Akan tetapi, teknologi yang sangat maju saat ini juga membawa kesukaran, bahkan malapetaka. Nyaris semua bidang kehidupan kita bergantung pada hasil teknologi. Maka terjadilah dehumanisasi, mengasingkan manusia dari dirinya sendiri sebagai makhluk berpikir kreatif.
5.      Pelestarian lingkungan hidup adalah usaha untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup terhadap tekanan perubahan dan dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan agar tetap mampu mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.



DAFTAR KEPUSTAKAAN



Mawardi, 2009. Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Budaya Dasar, Ilmu Sosial Dasar. Bandung: Pustaka Setia.
Hidayat, Taufik. 2009. Rahasia Kemajuan Barat Dalam Bidang Sains dan Teknologi. Cirebon: STAIN Cirebon.
Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas
Danial Zainal Abidin, Sains Islam dan Teknologi Barat
Mohd. Hishyamuddin Bin Kassim, Makalah Kegagalan Sains dan Teknologi Barat dalam Peradaban Dunia, STAIN, 2009



TEORI EVOLUSI DAN REKAYASA PRODUKSI MENURUT ILMU PENGETAHUAN BARAT dan AL – QUR’AN ( IAD )

TEORI EVOLUSI DAN REKAYASA PRODUKSI MENURUT ILMU PENGETAHUAN BARAT dan AL – QUR’AN Diajukan untuk memenuhi tugas perkuliahan mata ku...