TEORI
EVOLUSI DAN REKAYASA PRODUKSI MENURUT ILMU PENGETAHUAN BARAT dan AL – QUR’AN
Diajukan untuk memenuhi tugas perkuliahan mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar semester II tahun ajaran 2017/2018
Diajukan untuk memenuhi tugas perkuliahan mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar semester II tahun ajaran 2017/2018
Dosen Pembimbing : Handri Wijaya,
M.Pd.
Disusun
oleh kelompok 1 :
1. Asep Sukirman : 0101.1701.087
2. Cucu Kholifah Siti Saadah : 0101.1701.088
3. Edah Sa’adah : 0101.1701.090
4. Ginanjar Yazid : 0101.1701.093
5. Listiani : 0101.1701.101
6. Riki Sutarno : 0101.1701.107
1. Asep Sukirman : 0101.1701.087
2. Cucu Kholifah Siti Saadah : 0101.1701.088
3. Edah Sa’adah : 0101.1701.090
4. Ginanjar Yazid : 0101.1701.093
5. Listiani : 0101.1701.101
6. Riki Sutarno : 0101.1701.107
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
STAI DR KHEZ MUTTAQIEN
PURWAKARTA
2018
STAI DR KHEZ MUTTAQIEN
PURWAKARTA
2018
KATA
PENGANTAR
Assalamu alaikum Wr. Wb.
Puji Syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah yang maha kuasa karena
atas berkat Rahmat dan Hidayah-Nyalah yang senantiasa dilimpahkan kepada
kita, sehingga dalam penyusunan makalah ini kami diberikan kemudahan
untuk mengumpulkan Reprensi dalam menyusun makalah mengenai, “TEORI EVOLUSI
DAN REKAYASA PRODUKSI MENURUT ILMU PENGETAHUAN BARAT dan AL – QUR’AN”
Adapun maksud dan tujuan membuat makalah ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar, Semester II, tahun
akademik 2017-2018.
Kami juga sadari bahwa didalam isi makalah yang kami buat ini
sesungguhnya masih banyak terdapat kekurangan – kekurangan yang seharusnya itu
menjadi suatu hal yang sangat Subtansi dalam makalah ini, oleh karena itu kami
sebagai penyusun makalah ini sangat mengharapkan masukan – masukan agar
sekiranya makalah ini dapat sempurna sesuai apa yang kita harapkan dan juga
dapat bermamfaat untuk kita semua.
Kami selaku penyusun mengucapkan banyak terima kasih ketika makalah ini begitu
banyak memberikan dampak positif bagi rekan – rekan mahasiswa lainnya, Semoga
Allah SWT senan tiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Aamiin.
Wassalamu A’laikum
Wr.Wb
Purwakarta, 9 April 2018
i
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR................................................................................................ i
DAFTAR
ISI.............................................................................................................. ii
BAB
I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
A. Latar
belakang.................................................................................................. 1
B. Rumusan
masalah............................................................................................. 2
C. Tujuan
penulisan............................................................................................... 2
BAB
II PEMBAHASAN
A. Teori
evolusi..................................................................................................... 3
B. Teori
evolusi menurut ilmu pengetahuan barat................................................. 3
C. Teori
evolusi menurut ilmu pengetahuan Al-quran.......................................... 5
D. Rekayasa
reproduksi ....................................................................................... 6
E. Rekayasa reproduksi menurut ilmu pengetahuan
barat................................... 6
F. Rekayasa
reproduksi menurut ilmu Al-quran................................................... 8
BAB
III PENUTUP................................................................................................. 11
A. Kesimpuln...................................................................................................... 11
B. Kritik
dan saran.............................................................................................. 11
DAFTAR
PUSTAKA.............................................................................................. 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Para
ilmuan selalu meneliti dan mengkaji segala sesuatu yang ada di bumi ini khususnya.
Terlebih di zaman dahulu para ilmuan mencari asal usul bumi bahkan makhluk di
bumi sehingga banyak perbedaan pendapat yang di kemukakan baik dari segi Al-Qur’an
maupun dari ilmu pengetahuan barat. Salah satunya adalah Darwin mengemukakan
mekanisme, bahwa satu spesies dapat berubah menjadi spesies lain.
Di
samping terdapat perbedaan pendapat dari para ilmuan, dengan merujuk dan
menduduki posisi di atas sasarannya adalah melahirkan rekayasa reproduksi. Ada
pun para ilmuan berbeda pendapat dari segi asal usul manusia itu. Dan manusia
di ciptakan begitu sempurna dari yang lain, maka dengan mengetahui asal usulnya
akan menjadi sesuatu yang spesial. Lalu masalah manusia untuk apa di ciptakan
di atas hamparan bumi yang begitu luasnya. Maka dengan menemukan jawaban dari
itu semua bisa menjadi kita sadar dan lebih menjalankan kebaikan hidup karena
sejatinya manusia akan kembali kepada-Nya.
Dari
tidak ada kesamaan penelitian yang di ungkapkan para ilmuan dengan Al-Qur’an
tentunya kita berpegang pada Al-Qur’an, namun seharusnya antara penelitian para
ilmuan jika di satu padukan dengan Al-Qur’an akan mendapat suatu kebenaran.
Maka dari itu disusunlah makalah tentang Teori Evolusi dan Rekayasa Reproduksi
Menurut Ilmu Pengetahuan Barat dan Al-Qur’an.
1
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Apakah
Teori Evolusi itu?
2. Bagaimana Teori Evolusi Menurut Ilmu Pengetahuan Barat
dan Al-Qur’an?
3. Apakah Rekayasa Reproduksi itu?
4. Bagaimana Rekayasa Reproduksi Menurut Ilmu Pengetahuan
Barat dan Al-Qur’an?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk
Mengetahui Tentang Teori Evolusi.
2. Untuk Mengatahui Teori Evolusi Menurut Ilmu Pengetahuan
Barat dan Al-Qur’an.
3. Untuk Mengetahui Tentang Rekayasa Reproduksi.
4. Untuk Mengatahui Rekayasa Reproduksi Menurut Ilmu
Pengetahuan Barat dan Al-Qur’an.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. TEORI EVOLUSI
Teori
bisa didefinisikan sebagai sekelompok pernyataan yang memiliki kaitan secara
logis (misalnya rumus-rumus, ide-ide atau ketentua-ketentuanya) yang
menjelaskan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lalu dan juga
memperkirakan kejadian yang akan terjadi dimasa yang akan datang.
Evolusi
adalah suatu proses perubahan makhluk hidup secara bertahap dan
membutuhkan waktu yang lama dari bentuk yang sederhana, menjadi bentuk yang
lebih kompleks. Terdapat dua macam evolusi yaitu Evolusi Progresif adalah
Evolusi yang menuju pada kemungkinan dapat bertahan hidup, dan Evolusi
Regresif (retrogresif) adalah Evolusi yang menuju pada kemungkinan menjadi
punah. Diperlukan waktu jutaan tahun agar perubahan tersebut nampak lebih
jelas.
Teori
evosi sendiri masih diperdebatkan oleh para ilmuwan sampai saat ini. Banyak
tokoh yang berpendapat tentang hal ini, tetapi belum ada satu teori yang dapat
menjawab semua fakta dan kejadian tentang sejarah perkembangan makhluk hidup.
1.1
TEORI EVOLUSI MENURUT ILMU PENGETAHUAN
BARAT
Teori
Evolusi menjawab pertanyaan mengapa harus terjadi evolusi? Teori evolusi ini
telah memberikan arti bahwa dunia ini tidak statis tetapi akan selalu berubah.
Demikian pula dengan spesies kita yang merupakan produk dari proses evolusi,
akhirnya menjadi sesuatu yang diyakini. Teori evolusi itu sendiri adalah perpaduan
antara ide (gagasan) dan fakta.
3
Berikut
teori dari ilmuan mengenai teori evolusi :
A.
Teori Lamarck ( 1744-1829 )
Menurut
Lamarck evolusi itu terjadi karena adaptasi, sedangkan adaptasi terjadi karena
diinginkan, yaitu perubahan struktur atau bentuk yang terjadi karena adanya
keinginan yang timbul dari dalam untuk menghadapi perubahan lingkungan.
Lamarck
mengungkapkan :
1.
Alam sekitar/lingkungan mempunyai pengaruh pada ciri-ciri atau
sifat yang diwariskan
2. Ciri-ciri/sifat tersebut akan diwariskan kepada keturunannya
3. Organ yang sering digunakan akan berkembang, sedangkan apabila tidak digunakan akan mengalami kemunduran bahkan hilang
Contoh : Lamacrk berpendapat bahwa dahulu, jerapah memiliki leher yang pendek. Bagi keturunan jerapah yang dapat beradaptasi baik dengan lingkungan (dapat mengambil makanan di pohon yang tinggi), leher jerapah akan berkembang menjadi lebih panjang. Jerapah yang telah beradaptasi menjadi leher panjang tersebut, akan mewariskan sifat-sifat kepada keturunannya. Namun sebaliknya, bagi keturunan jerapah yang tidak dapat beradaptasi baik dengan lingkungan, maka ia akan mengalami kemunduran.
2. Ciri-ciri/sifat tersebut akan diwariskan kepada keturunannya
3. Organ yang sering digunakan akan berkembang, sedangkan apabila tidak digunakan akan mengalami kemunduran bahkan hilang
Contoh : Lamacrk berpendapat bahwa dahulu, jerapah memiliki leher yang pendek. Bagi keturunan jerapah yang dapat beradaptasi baik dengan lingkungan (dapat mengambil makanan di pohon yang tinggi), leher jerapah akan berkembang menjadi lebih panjang. Jerapah yang telah beradaptasi menjadi leher panjang tersebut, akan mewariskan sifat-sifat kepada keturunannya. Namun sebaliknya, bagi keturunan jerapah yang tidak dapat beradaptasi baik dengan lingkungan, maka ia akan mengalami kemunduran.
B.
Teori Darwin ( 1809-1882 )
Menurut Darwin bahwa organisme menjadi sesuai dengan
lingkungannya dalam proses evolusi, dan proses ini
dikendalikan oleh alam. Adapun teori pokok Darwin menyatakan bahwa : Spesies
yang ada sekarang berasal dari spesies yang hidup di masa lampau Evolusi
terjadi melalui seleksi alam.
Darwin
menyatakan bahwa manusia berevolusi dari mahluk hidup yang mirip kera melalui
bukunya The Descent of Man. Diantaranya yang dikemukakan Darwin adalah
ciri-ciri fisik seperti jumlah jari kaki dan tangan kera yang memiliki jumlah
yang sama dengan manusia, yakni lima. Kemudian pola bentuk tubuh, cara
melahirkan, dan bulu-bulu rambut yang tumbuh pada kera dianggap menyerupai
manusia. Darwin mulai mencari fosil fosil pendukung argumentasinya.
4
1.2
TEORI EVOLUSI MENURUT ILMU PENGETAHUAN AL-QUR’AN
Menurut Al Quran, Allah
SWT menciptakan manusia dengan empat cara yaitu :
a. Nabi Adam AS telah diciptakan dari tanah liat (Q.S. Al-Ma’idah 5:26)
b. Siti Hawa telah diciptakan dari tulang rusuk Nabi Adam AS (Q.S An-Nisa 4:1)
c. Nabi Isa AS diciptakan tanpa Ayah (Q.S Maryam 19:34)
d. Manusia biasa diciptakan melalui proses biasa yang memerlukan pencantuman sperma dalam rahim manusia (Q.S Al-Qiyamah 75:37-40)
a. Nabi Adam AS telah diciptakan dari tanah liat (Q.S. Al-Ma’idah 5:26)
b. Siti Hawa telah diciptakan dari tulang rusuk Nabi Adam AS (Q.S An-Nisa 4:1)
c. Nabi Isa AS diciptakan tanpa Ayah (Q.S Maryam 19:34)
d. Manusia biasa diciptakan melalui proses biasa yang memerlukan pencantuman sperma dalam rahim manusia (Q.S Al-Qiyamah 75:37-40)
Konsep
kejadian manusia jelas perbedaannya dengan konsep kejadian makhluk selain
manusia. Manusia memiliki kelebihan yang sempurna dan sekaligus menunjukkan
bahwa manusia memang istimewa dan berbeda. Pencipatan manusia bukanlah proses
yang terbentuk dari sesuatu yang bukan berasal dari manusia, seperti halnya
teori Darwin.
Manusia,
menurut pandangan Islam adalah mahluk yang mulia dan terhormat disisi Allah
SWT. Manusia di ciptakan Allah dalam bentuk yang paling baik. “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
dalam bentuk yang sebaik-baiknya .....”
(Q.S. AT-Tin 95:4).
Kecuali
itu, Manusia memiliki insting (Naluri) dan melakukan penginderaan sebagai
hewan, ia juga memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh hewan dan tumbuhan
yaitu akal. Akal merupakan anugrah Tuhan yang tiada ternilai harganya, yang
membedakan dari kehidupan mahluk Allah yang lain.
“Dan sesungguhnya Kami memuliakan
anak-anak Adam, Kami angkat mereka di daratan dan di lautan,Kami beri mereka
dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan mahluk
yang Kami ciptakan” (Q.S. Al-Isra’ 17:70)
Proses penciptaan manusia menurut Islam secara jelas di terangkan dalam Al-Qur’an . Al Qur’an secara gamblang menerangkan bagaimana penciptaan asal usul manusia. Manusia pertama menurut Alquran diciptakan dari tanah. Firman Allah dalam AlQuran surat As-Sajdah 32 ayat 7-8 :
“ Yang membuat segala sesuatu yang
Dia ciptakan sebaik baiknya dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah.
Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari pati air yang hina (air mani).”
(Q.S. As-Sajdah (32): 7-8)
5
Selanjutnya dalam surah Al Furqan ayat 54, Allah SWT berfirman :
“Dan Dia menciptakan manusia dari
air, lalu dia jadikan manusia itu keturunan (pertalian darah) dan hubungan
pernikahan (Musaharah). Dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa.”
(Q.S. surah Al Furqan (25): 54 )
Dalam
hal ini sabda Rasulullah SAW menyebutkan :
“Kamu semua adalah dari anak-anak
Adam dan Adam dari tanah.”
Dalam
hadist lain Rasulullah juga bersabda :
“Manusia itu dari anak-anak Adam
dan Allah menciptakan Adam dari tanah....” (HR Abu Daud).
Berdasarkan hadist tersebut jelaslah, bahwa semua suku bangsa di dunia ini mempunyai nenek moyang yang sama, yaitu Nabi Adam. Dengan demikian teori yang di kemukakan darwin , menurut pandangan Islam perlu dikaji ulang, jika tidak maka teori tersebut dikatakan sebagai teori yang mengada-ada.
Berdasarkan hadist tersebut jelaslah, bahwa semua suku bangsa di dunia ini mempunyai nenek moyang yang sama, yaitu Nabi Adam. Dengan demikian teori yang di kemukakan darwin , menurut pandangan Islam perlu dikaji ulang, jika tidak maka teori tersebut dikatakan sebagai teori yang mengada-ada.
2.
REKAYASA REPRODUKSI
Rekayasa
reproduksi adalah suatu usaha manusia untuk mengembangbiakkan makhluk hidup
termasuk manusia itu sendiri dengan cara memanipulasi tahapan-tahapan proses
reproduksi yang berlangsung secara alami.
2.1
REKAYASA REPRODUKSI MENURUT ILMU
PENGETAHUAN BARAT
A.
Kloning
Kloning dari
bahasa inggris adalah cloning, yang artinya usaha manusia untuk menciptakan
suatu organisme dengan cara menduplikasi yang dilakukan secara aseksual, dengan
kata lain seperti halnya menggandakan organisme mahluk hidup melalui cara
nonseksual.[7]
6
Menurut
ilmu Barat yang dapat kita ambil contoh, yaitu teknik cloning yang sudah pernah
dilakukan di Scotlandia, Dr. Ian Willmut, yang menjadikan sel telur domba yang
telah direkayasa menjadi seekor domba tanpa ayah atau tanpa perkawinan. Domba
tersebut dinamakan Domba Dolly.
B. Kultur jaringan
Kultur jaringan merupakan suatu metode
pemeliharaan bagian tumbuhan yang sudah di isolasi dari tanaman induknya pada
medium buatan dalam kondisi steril secara in vitro.[8] In vitro merupakan
teknik pemeliharaan jaringan atau bagian dari individu secara buatan yang
dilakukan di luarindividu yang bersangkutan. Metode kultur jaringan
dikembangkan untuk membantu memperbanyak tanaman, khususnya untuk tanaman yang
sulit dikembangbiakkan secara generatif.
Salah satu
contoh yang pernah dilakukan ilmuwan Barat, F.C. Steward, yang menggunakan
Eksplan wortel yang dikultur dalam media setelah beberapa waktu berubah menjadi
kalus, kemudian kalus tersebut dipindahkan ke medium lain, lalu membentuk
tanaman kecil yang lengkap, disebutkan dengan planlet. Tekhnik ini juga di
populerkan oleh Muer, Hildebrandt, dan Riker.
C. Bayi Tabung
Rekayasa
Bayi Tabung adalah tekhnik rekayasa bayi yang dilakukan dengan metode pembuahan
yang berlangsung di dalam tabung. Tekhnik ini sebenarnya merupakan kelanjutan
dari tekhnik inseminasi buatan [3], hanya saja proses pembuahan pada bayi
tabung terjadi di luar, sedangkan inseminasi terjadi di dalam tubuh. Keduanya
sama-sama merupakan pengembangbiakan generatif. Kita sering mendengar istilah
bayi tabung bagi pasangan yang kesulitan untuk mendapatkan keturunan. Hal ini
merupakan jalan pintas bagi mereka untuk segera mendapatkan keturunan. Di sisi
lain, tekhnik Bayi Tabung berpeluang kecil untuk mendapatkan hasil yang
diinginkan.
7
D.
Hibridasi
Hibridasi merupakan tehnik pencarian bibit
unggul dengan cara menyilangkan 2 varietas yang memiliki sifat unggul
[4]. Cara ini sering digunakan karena menguntungkan dan ini alasan kenapa
banyak orang memilih menggunakan tehnik ini. Hasil dari hibridasi merupakan
perpaduan sifat unggul dari kedua induknya, tehnik ini dapat dilakukan pada
hewan dan tumbuhan. Contoh hibrid tumbuhan yang telah dibudidayakan adalah
jagung, kelapa, padi, tebu, dan anggrek.
2.2
REKAYASA REPRODUKSI MENURUT ILMU
PENGETAHUAN AL-QUR’AN
Islam
tidak melarang manusia untuk mengadakan penelitian atau penyelidikan, bahkan
mendorong manusia untuk melakukannya dalam rangka mengenal lebih dekat dengan
sang khalik, mengetahui kebesaran-nya. akan tetapi di dalam pandangan Al-Qur’an,
pertimbangan moral dalam penelitian sangatlah penting. Jika proses
rekayasa membawa proses kemaslahatan bagi umat manusia, maka tiada larangan
untuk itu. misal, rekayasa reproduksi untuk memperbanyak keturunan dan
mendapatkan hasil banyak dari suatu jenis tanaman atau binatang. sebagaimana
firman Allah dalam Al-Qur’an:
“
dan dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi
semuanya sebagai rahmatdari pada nya . sesungguhnya pada yang demikian itubenar
benar terdapat tanda tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir” (QS.Al
jatsiyah 45:13)
Pada
hukum kloning pada manusia. Menurut buku fatawa mu’ashiroh karangan Yusuf
Qurdhowy bahwa tidak diperbolehkanya kloning terhadap manusia. Atas beberapa
pertimbangan diantaranya :
Pertama
: Dengan kloning akan meniadakan keanekaragaman. (varietas).
ALLAH
SWT telah menciptakan alam ini dengan kaedah keanekaragaman. Hal tersebut
tertuang dalam Al-Qur’an surat fathir ayat 26 dan 27. Sedangkan dengan kloning
akan meniadakan keanekaragaman tersebut. Karena dengan kloning secara tidak
langsung menciptakan duplikat dari satu orang. Dan dengan ini akan dapat
merusak kehidupan manusia dan tatanan sosial dalam masyarakat, efeknya sebagian
telah kita ketahui dan sebagian lainnya kita ketahui di kemudian hari.
8
Kedua
: Kloning manusia akan menghilang nasab (garis keturunan).
Bagaimana
dengan hubungan orang ang mengkloning dan hasil kloningan tersebut, apakah
dihukumi sebagai duplikatnya atau bapaknya ataupun kembarannya, dan ini adalah
permasalahan yang kompleks. Kita akan kesulitan dalam menentukan nasab hasil
kloningan tersebut. Dan tidak menutup kemungkinan kloning dapat digunakan untuk
kejahatan, Siapa yang bisa menjamin jikalau diperbolehkan kloning tidak akan
ada satu negara yang mencetak ribuan orang yang digunakan sebagai prajurit
militer yang berfungsi menumpas negara lain.
Ketiga
: Dengan kloning akan mengilangkan Sunatullah (nikah).
ALLAH
SWT telah menciptakan manusia, tamanan, binatang dengan berpaang-pasangan.
Surat Addariyat 46.. Anak-anak produk kloning tersebut dihasilkan melalui cara
yang tidak alami. Padahal justru cara alami itulah yang telah ditetapkan ALLAH
SWT untuk manusia dan dijadikan-Nya sebagai sunnatullah untuk menghasilkan
anak-anak dan keturunannya. ALLAH SWT berfirman: ” dan Bawasannya Dialah yang menciptakan
berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan, dari air mani apabila dipancarkan.”
(QS. An Najm : 45-46).
Keempat
: Memproduksi anak melalui proses kloning akan mencegah pelaksanaan banyak
hukum-hukum syara’.
Seperti
hukum tentang perkawinan, nasab, nafkah, hak, dan kewajiban antar bapak dan
anak, waris, perawatan anak, hubungan kemahraman, hubungan ’ashabah dan
lain-lain. Disamping itu koning akan mencampur adukkan dam menghilangkan nasab
serta menyalahi fitra yang telah diciptakan ALLAH SWT untuk manusia dalam
masalah kelahiran anak. Kloning manusia sesungguhnya merupakan perbuatan keji
yang akan dapat menjungkir balikkan struktur kehidupan masyarakat.
Berdasarkan dalil-dalil itulah proses kloning manusia diharamkan menurut hukum Islam dan tidak boleh dilahsanakan. ALLAH SWT berfirman mengenai perkataan iblis terkutuk, yang mengatakan : ”...dan akan aku (iblis) suruh mereka (mengubah ciptaan ALLAH), lalu benar-benar mereka mengubahnya.” (QS.An Nisaa’ : 119).
9
Tekhnik
rekayasa reproduksi juga tidak terlepas dari bantahan Al-Qur’an. Seperti teknik
kloning yang dianggap menyimpang dari ajaran Al-Qur’an, karena prosesnya tidak
secara alamiah. dalam Surat Al-hajj ayat 5 allah berfirman :
“ Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang
kebangkitan (dari kubur), Maka (ketahuilah) Sesungguhnya kami Telah menjadikan
kamu dari tanah, Kemudian dari setetes mani, Kemudian dari segumpal darah,
Kemudian dari segumpal daging yang Sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna,
agar kami jelaskan kepada kamu dan kami tetapkan dalam rahim, apa yang kami
kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, Kemudian kami keluarkan kamu
sebagai bayi, Kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada
kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu
yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi
sesuatupun yang dahulunya Telah diketahuinya.
Dan kamu lihat bumi Ini kering, Kemudian
apabila Telah kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan
menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.”
(Q.S Al hajj 22:5)
Dalam
Islam kloning dapat menimbulkan akibat yang fatal apabila hal ini masih
dilakukan. Pelarangan mutlak terhadap penelitian kloning pada manusia baik
secara agamis dari segi ilmu pengetahuan adalah kurang etis. Tidak hanya
kloning, semua tekhnik rekayasa reproduksi yang pernah diterapkan di dunia
barat memang banyak menyimpang dari ajaran Al-Qur’an. tidak hanya itu,
kesemuanya dianggap membahayakan kesehatan. tentunya hal ini sangat dihindari
dalam Islam. Islam mengajarkan kepada pengikutnya untuk tidak mengorbankan diri
sendiri demi mengejar hasrat pribadi, tetapi Islam mengajarkan untuk hidup
nyaman sesuai syariat tanpa mengorbankan kesehatan.
10
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Tidak
di elakan lagi bahwa ilmu pengetahuan sudah menjalar ke berbagai aspek,
termasuk ke dalam masalah rekayasa produksi. Adapun teori evolusi dari berbagai
ilmuan masih banyak perbedaan pendapat, dari titik inilah praktek rekayasa
produksi dikembangkan oleh ilmuan dari barat. Namun kita kembali kepada hukum
alam, bagaimana Allah telah menjadikan manusia sebagai pemelihara bumi, dan
telah Allah tundukkan pada manusia apa yang di langit dan di bumi. Namun harus
ada pertimbangan-pertimbangan untuk mengelola bumi dan menciptakan sesuatu yang
baru, apalagi jika harus bertentangan dengan Al-Qur’an maka harus di
tinggalkan.
Sejak
dahulu, pemikiran-pemikiran para ilmuwan di dunia barat telah banyak
menimbulkan kontroversi, khususnya di dunia Islam. Pemikiran-pemikiran tersebut
dianggap menyimpang dari ajaran Islam. Selain itu, metode yang diterapkan oleh
para ilmuwan barat, dalam kasusnya, terbukti banyak membahayakan kesehatan. Sementara
itu, Islam sendiri menghindari adanya praktik-praktik yang membahayakan
kesehatan manusia. Islam mengajarakan kepada manusia untuk menggunakan
cara-cara yang halal demi mendapatkan hasil yang maksimal. syariah Islam harus
dilakukan dengan baik, bukan malah menyalahinya dengan menggunakan berbagai
macam cara yang diharamkan. Seperti yang dilakukan oleh para ilmuwan barat
tersebut.
B.
KRITIK
DAN SARAN
11
DAFTAR PUSTAKA
http://astra2011.blogspot.co.id/2017/05/makalah-teori-evolusi-dan-rekayasa.html
12